OUTBREAK INVESTIGATION OF FOOD INTOXICATION OF FINGER CANDY (CASE STUDY AT ELEMENTARY SCHOOL IN DENPASAR BALI, INDONESIA)

Luh Pitriyanti(1), dr. Anak Agung Sagung Sawitri, MPH(2), I Ketut Gita, S.KM, M.Kes(3)
(1) Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang,
(2) Master of Public Health, Udayana University,
(3) Denpasar District Health Office

Abstract

KLB akibat keracunan makanan masih sering terjadi di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan KLB salah satu sekolah dasar di Denpasar, berdasarkan laporan lima siswa yang mengalami gejala keracunan pada tanggal 24 Oktober 2016. Wawancara dilakukan dengan 
petugas surveilans Dinas Kesehatan Kota Denpasar, petugas surveilans Puskesmas, guru, siswa dan penjual permen jari yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya keracunan makanan. Gejala keracunan yang dialami kelima siswa adalah pusing dan mual. Selang waktu dari mengonsumsi permen jari hingga timbulnya gejala berkisar 20-35 menit. Berdasarkan hasil wawancara dengan 
kelima siswa, mereka mengonsumsi makanan yang bervariasi di kantin sekolah dan di rumah sebelum mengonsumsi permen jari. Hasil wawancara dengan siswa lain menunjukkan terdapat riwayat (2-4 minggu sebelumnya) yang sama dialami 3 dari 7 siswa yang mengonsumsi permen jari dengan merk yang sama. Kasus ini tidak dilaporkan pada guru. Hasil uji laboratorium menunjukkan permen jari yang dikonsumsi siswa mengandung bahan berhaya formalin sebesar 12,28 ppm yang tidak boleh ada pada makanan

Full text article

Generated from XML file

Authors

Luh Pitriyanti
luhpitriyanti92@gmail.com (Primary Contact)
dr. Anak Agung Sagung Sawitri, MPH
I Ketut Gita, S.KM, M.Kes
Copyright and license info is not available

Article Details