STUDI EKOLOGI VARIABEL CUACA TERHADAP KEJADIAN CAMPAK DI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2010-2017
Abstract
Campak merupakan penyakit sangat menular, penyebab utama kematian anak serta masih menjadi masalah global termasuk di Indonesia (Nadhirin 2010). Pada kurun waktu 2010-2017 terdapat 129 kasus campak di Kota Tanjungpinang (Dinkes Kota Tanjungpinang 2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui pola hubungan variabel cuaca (curah hujan, kelembaban udara, suhu
udara, dan kecepatan angin) terhadap kejadian campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2017. Desain penelitian merupakan studi ekologi dengan pendekatan spasial-temporal. Unit analisis adalah kelompok individu (agregat) mengukur paparan/faktor resiko kejadian penyakit dengan pertimbangkan faktor temporal atau waktu ditingkat populasi. Populasi penelitian adalah wilayah administrasi Kota Tanjungpinang dengan kejadian penderita campak selama periode tahun 2010-2017. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari instansi terkait. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara variabel curah hujan dan kelembaban udara dengan kejadian campak per tahun di Kota Tanjungpinang periode tahun 2010-2017. Sedangkan variabel suhu udara ratarata, suhu udara minimum, suhu udara maksimum serta kecepatan angin, tidak berhubungan dengan kejadian campak. Saran kepada Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang maupun Dinkes Provinsi Kepri perlu menggunakan data variabel
cuaca dalam hal upaya survailance penyakit campak untuk upaya mitigasi dan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kejadian campak terutama pada musim hujan setiap tahunnya