AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU TRIGONA TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF (Staphylococcus Aureus) DAN BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia Coli)
Abstract
Madu merupakan cairan manis alami yang berasal sari bunga tanaman atau bagian lain dari tanaman dan ekskresi serangga (Gebremariam, 2014). Madu memiliki kemampuan dalam melawan bakteri (Molan PC, 1992). Pada penelitian ini, madu trigona Sulawesi Selatan diuji aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan metode difusi agar. Hasil analisis proksimat menunjukkan komposisi madu trigona terdiri dari karbohidrat (87,41%), kadar air (10,90%), kadar serat (0,90%),Madu Trigona, Uji kadar abu (0,57%), kadar protein (0,15%) kadar lemak (0,06%). Rata-rataAktivitas Antibakteri, diameter hambatan madu trigona terhadap bakteri Eschrichia coli konsentrasi Staphylococcus aureus, 10%, 20%, 40%, 60%, 80% v/v dan kontrol positif berturut-turut adalah 21.33, Escherichia coli, metode 24.67, 27.33, 29.33, 29.67, dan 28.67 sedangkan terhadap bakteri difusi agar. Staphylococcus aureus konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, 80% v/v dan kontrol positif berturut-turut adalah 13.67, 15.00, 16.67, 18.00, 19.00, dan 21.33. Madu trigona lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri Eschrichia coli daripada Staphylococcus aureus. Konsentrasi terbaik madu trigona dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah 60%-80% karena pada konsentrasi ini setara dengan control positif (kloramfenikol).