Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Rheumatoid Factor Pada Lansia

Dita Pratiwi Kusuma Wardani(1), Syifa Arrachmah(2), Retno Sulistiyowati(3), Minto Rahaju(4)
(1) ,
(2) Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia,
(3) Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia,
(4) Departemen Patologi Klinik, RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis (RA) tergolong penyakit sistemik yang cenderung menjadi kronis dan sering menyerang sendi. Usia menjadi salah satu fakto risiko terjadinya RA. Rheumatoid Factor (RF) merupakan immunoglobulin yang bereaksi dengan molekul IgG, pada serum penderita juga mengandung IgG. RF merupakan parameter atau pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya RA. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar rheumatoid factor pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan melibatkan 28 orang lansia di Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas pada bulan Mei-Juni 2023. Responden dilakukan pemeriksaan kadar RF dengan metode aglutinasi lateks dan pengisian kuesioner IPAQ yang telah dimodifikasi untuk menentukan aktivitas fisik. Data dianalisis dengan Fisher Exact (X2). Hasil: Hasil analisis Fisher Exact terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar RF (p= 0,001; OR= 2.5; CI 95%= 1.346-4.646). Tidak terdapat lansia dengan aktivitas fisik sedang yang memiliki kadar RF reaktif sedangkan lansia dengan aktivitas fisik sedang yang memiliki kadar RF non reaktif sebanyak 13 orang (100%). Lansia dengan aktivitas fisik berat yang memiliki kadar RF reaktif sebanyak 9 orang (60%) sedangkan lansia dengan aktivitas fisik berat yang memiliki kadar RF non reaktif sebanyak 6 orang (40%). Lansia dengan aktivitas fisik berat berisiko 2.5 untuk memiliki kadar RF reaktif. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar RF lansia. Responden dengan aktivitas fisik berat memiliki peluang 2,5 kali untuk memiliki kadar RF reaktif.

Full text article

Generated from XML file

Authors

Dita Pratiwi Kusuma Wardani
Syifa Arrachmah
ditapratiwi@ump.ac.id (Primary Contact)
Retno Sulistiyowati
Minto Rahaju
Copyright and license info is not available

Article Details