Kebisingan Di Sektor Informal : Studi Kasus Mesin Penghalus Bahan Makanan Di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju
Abstract
Latar Belakang : Mesin penghalus atau penggiling menjadi salah satu penyumbang sumber kebisingan di Pasar. Mesin tentunya membutuhkan pekerja untuk dapat mengoperasikan mesin tersebut. Pekerja yang sering terpapar oleh suara yang ditimbulkan dapat menimbulkan gangguan pendengaran dari ringan hingga berat. Tujuan: Mengetahui tingkat kebisingan dan jenis kebisingan. Metode: Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju pada tahun 2023. Populasi penelitian ini adalah seluruh pedagang yang memiliki mesin penghalus bahan makanan di Kecamatan Mamuju yaitu 41 pedagang. Sampel dipilih dengan teknik total population sampling, yang berarti semua populasi menjadi responden penelitian. Prosedur pengumpulan data untuk intensitas kebisingan diukur menggunakan Sound Level Meter, sesuai dengan standar SNI-7231-2009. Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif untuk menentukan rata-rata dan distribusi karakteristik kebisingan. Hasil : Pengukuran intensitas kebisingan menunjukkan rata-rata 93,97 dB, 94,76 dB, dan 95,48 dB. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sebagian besar mesin menghasilkan kebisingan intermittent. Kesimpulan : intensitas kebisingan yang dihasilkan oleh mesin penghalus makanan melebihi nilai ambang batas (NAB) sebesar 85 dB.