Hubungan Sarana Sanitasi Dasar dengan Kejadian Stunting di Puseksmas Loceret, Nganjuk
Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronik yang mengakibatkan gagal tumbuh pada anak. Salah satu faktor utama penyebab kejadian stunting adalah sarana sanitasi dasar yang dapat mempengaruhi asupan gizi pada anak karena asupan gizi harus didukung dengan dengan hygiene sanitasi dan kondisi lingkungan yang memadai. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan sanitasi dasar dengan kejadian stunting diwilayah kerja Puskesmas Loceret Kabupaten Nganjuk. Metode: Metode yang digunakan bersifat observasional dengan pendekatan analitik dandesaincase control. Sampel penelitian adalah balita di Puskesmas Loceret berjumlah 98 sampel. Observasi sarana sanitasi dasar rumah dilakukan dengan menggunakan instrumen dan dianalisis
menggunakan uji chi-square. Hasil : Hasil penelitian dari 98 sampel diteliti bahwa71,4% sarana penyediaan air bersih, 48% sarana jamban, 15,3% sarana pengelolaan air limbah, 30,6% sarana pengelolaan sampah, 29,6% sarana pengelolaan makanan dan 42,9% sarana sanitasi dasar adalahmemenuhi syarat.Berdasarkan uji statistik,didapatkan hasil bahwa sarana penyediaan air bersih (p=0,180) dan sarana pengelolaan air limbah tidak signifikan (p=0,161). Sarana jamban (p=0,026), sarana pengelolaan sampah (p=0,028), sarana pengelolaan makanan (p=0,000) dan sarana sanitasi dasar signifikan (p=0,001). Kesimpulan :Hasil uji statistik menunjukkan bahwaada hubungan sarana sanitasi dasardengan kejadian stunting.